Catatan Muslim

Tips Membuka Usaha Penitipan Anak

Meski kondisi masih dalam suasana ketidakpastian sebagai akibat pandemi Covid-19 tapi tetap saja selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha. Sama halnya ketika ingin membuka usaha penitipan anak.

usaha penitipan anak
linamuryani.com

Sama halnya sebagai contoh, mungkin kita tidak percaya bila seseorang bisa jualan puluhan hingga ratusan sisir di kuil Shaolin. Seperti kita tahu bahwa di tempat tersebut hampir semua penghuni tidak memiliki rambut.

Tapi faktanya mereka yang jeli bukan menjual sisir kepada para biksu melainkan kepada para tamu yang berkunjung. Caranya tentu saja dengan mengedukasi bahwa untuk masuk tempat tersebut harus tampil rapi.

Yang tak kalah cerdas adalah menjadikan sisir sebagai souvenir khas untuk buang tangan. Niscaya satu orang tidak hanya akan beli satu melainkan bisa tiga hingga lima untuk mereka yang ada di rumah.

Pun demikian dalam melihat kondisi saat ini. Bisa jadi ada satu keluarga yang tidak berani keluar rumah karena takut terpapar virus. Namun lain cerita bagi mereka yang harus bekerja di luar rumah dan tidak ada yang menjaga anak.

Mau tidak mau tentu akan memilih tempat penitipan anak yang sesuai protokol kesehatan. Dengan demikian para orang tua tetap akan tenang bekerja.

Usaha Penitipan Anak

Di kota-kota besar tentu akan dengan mudah kita temukan usaha penitipan anak. Bila dulu mungkin yang dipilih hanya sebatas dekat dari rumah, diajarin ketrampilan dasar, diberi makan dan dipastikan istirahatnya.

Tapi kini tidak lagi, masih ada hal lain yang harus diperhatikan mulai dari protokol kesehatan yang ada. Standar Operasional Prosedur untuk satu tindakan dan lain-lain.

Baca juga: Toko Mainan Anak, Salah Satu Peluang Usaha yang Sangat Menjanjikan

Oleh karena itu bila ada yang ingin melihat celah ini pastikan beberapa tips membuka usaha penitipan anak berikut ini:

1. Patuhi Protokol Kesehatan

Tak hanya jasa usaha penitipan anak tapi semua kini harus mentaati protokol kesehatan. Bila tidak sudah pasti akan ditutup yang berwenang.

Para orang tua pun kini telah cerdas, mereka tak ingin main-main untuk yang namanya kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu mereka hanya akan menitipkan anak kepada mereka yang paham terhadap protokol kesehatan.

2. Pilih Lokasi Strategis

Arti strategis ini bukan hanya ada di pinggir jalan raya atau mudah terlihat saja. Lebih dari itu sebisa mungkin harus bisa menjangkau calon pelanggan.

Biasanya yang akan menggunakan jasa penitipan anak adalah mereka yang tinggal di kompleks dan kedua orang tua harus bekerja sehingga anak tidak ada yang mengurus.

Salah pilih lokasi bisa jadi zonk atau tidak mendapatkan hasil. Hal ini bisa juga diatasi dengan cara promosi yang tepat agar dikenal masyarakat sekitar.

3. Miliki fasilitas lengkap

Definisi fasilitas lengkap ini bukan hanya sarana bermain agar anak-anak betah berlama-lama. Lebih dari itu pengelola harus tahu apa yang dibutuhkan anak dari pagi hingga sore.

Terlebih di masa pandemi ini fasilitas harus ditambah dengan fasilitas kesehatan mulai dari thermo gun, sabun cuci tangan, tempat cuci tangan, hand sanitaser, masker dan lain-lain.

Ada baiknya juga untuk membuat kuisioner kecil-kecilan atau survey kepada para orang tua. Apa yang mereka butuhkan untuk anak-anak mereka. Jangan sampai kita tidak tahu dan kemudian berakibat fatal atau kurang nyaman.

4. Urus perijinan

Bagi sebagian orang mungkin mengurus perijinan itu sesuatu yang ribet dan melelahkan. Tapi bila tidak ingin ada kendala maka urus sejak awal karena para orang tua yang jeli pun akan menanyakan legalitas yang ada.

Dalam prosesnya tentu ini juga bisa menjadi sarana promosi kepada masyarakat sekitar. Jangan lupa untuk silahturahmi kepada kelompok PKK setempat bisa jadi mereka akan menitipkan anak mereka.

5. Memperkenalkan Usaha Penitipan Anak

Ketika usaha itu ada, entah apapun bentuknya sangat disarankan untuk melakukan promosi, tak terkecuali usaha penitipan anak. Promosi bisa dilakukan secara online via internet dan media sosial ataupun offline dengan sebar brosur.

Semakin banyak yang bisa dijangkau maka potensi calon pelanggan juga akan semakin banyak pula. Jangan pernah ragu untuk mempromosikan usaha karena disinilah tantangan pertama yang harus dihadapi.

6. Pemilihan SDM

Manusia atau anak lebih tepatnya anak memiliki karakter unik yang bisa jadi tidak bisa ditebak. Menjadi sangat penting dan krusial tentunya untuk memilih SDM yang tepat karena salah sedikit bisa berakibat fatal.

SDM yang bergerak dibidang ini hendaknya mereka yang memiliki rasa sayang kepada anak-anak diatas rata-rata. Jangan asal terima karena nanti bisa juga asal-asalan saat mengurus anak.

Gunakan metode interview dan observasi sehingga kita yakin mereka yang diajak gabung benar-benar sosok yang bertanggung jawab. Akan menjadi lebih mudah tentunya bila sosok itu telah memiliki pengalaman yang cukup mengurus anak.

7. Melakukan Perkenalan Kepada Anak

Jangan lupa setiap ada anak yang dititipkan untuk diperkenalkan kepada semua tim. Tujuannya agar anak merasa dalam lingkungan yang mereka kenal.

Ingat anak butuh perhatian khusus dan lebih. Dengan demikian, apapun alasannya pengasuh harus dikenal dengan baik.

Baca juga: Pentingnya Keteledanan yang Baik bagi Anak-Anak

8. Evaluasi Secara berkala

Menjadi penting bagi siapapun untuk mengevaluasi atas apa yang mereka kerjakan. Tak terkecuali usaha penitipan anak agar ke depan bisa lebih fokus mengembangkan usaha.

Evaluasi paling mudah dilakukan dengan membandingkan apa yang dicapai dengan apa yang ditargetkan. Bila terdapat selisih atau miss maka itu kemudian yang perlu diperbaiki.

Bila ini semua sudah dipahami maka ada baiknya untuk mulai merealisasikan usaha penitipan anak.

joko yugiyanto