Bagi pelaku bisnis, pengusaha maupun tim business development harus mampu mengukur fungsi Customer Lifetime Value. Bila tidak maka siap-siap bisnis akan runtuh karena tidak mampu mempertahankan pelanggan dengan baik.
![customer lifetime value](https://catatanmuslim.com/wp-content/uploads/2021/12/clv-customer-lifetime-value-e1640189930459.jpg)
Ingat bisnis harus terus bertumbuh seiring kemajuan zaman. Secara tidak langsung pastinya akan diikuti oleh kompetitor yang akan selalu berinovasi.
Berlomba-lomba menciptakan produk terbaik. Berupaya sedemikian rupa sehingga tidak kehilangan pelanggan setia.
Yang ada kemudian bagaimana jumlah pelanggan harus terus bertambah. Satu industri yang enggan melakukan perubahan sudah pasti akan ditinggalkan.
Tak hanya itu saja dengan mengetahui Customer Lifetime Value maka kita juga akan mengetahui berapa lama waktu dibutuhkan untuk break event point (BEP) atau balik modal.
Pentingnya Pemahaman Customer Lifetime Value
Pada umumnya Customer Lifetime Value digunakan untuk oleh mereka yang tengah merintis sebuah bisnis. Namun faktanya pemahaman itu telah bergeser karena bisa digunakan sebagai parameter dalam menjaga keberlangsungan bisnis untuk jangka panjang.
Seperti kita tahu dalam membangun satu bisnis itu paling susah di depan karena harus menemukan bentuk terbaik. Harus trial and error untuk kemudian ditemukan formula terbaik.
Belum lagi harus “bakar uang” sebagai salah satu upaya promosi. Agar lebih mudah menjangkau banyak pelanggan biasanya muncul diskon atau potongan harga dalam jumlah besar.
Di dalam Customer Lifetime Value ini juga akan ditemukan cost of customer acuisition (CAC) atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat 1 pelanggan.
Oleh karena itu kedua hal tersebut harus diketahui dan diperhitungkan dengan seksama. Jangan sampai lose atau kehilangan dan akhirnya muncul kerugian.
Pentingnya Sebuah Data
Dalam industri modern semua hal harus tercatat. Baik itu pemasukan maupun pengeluaran. Tidak boleh ada selisih karena itu dianggap sebagai kegagalan dalam pencatatan.
Customer Lifetime Value tidak muncul secara tiba-tiba. Ada proses berjalan di dalamnya untuk kemudian diketahui angka yang tepat.
Dengan Customer Lifetime Value maka bisa dilakukan prediksi akan satu bisnis di masa yang akan datang. Andai dalam perhitungan diatas kertas tidak masuk maka harus ditemukan solusi lainnya.
Produk yang semakin mudah ditemukan dianggap sebagai satu produk yang laku dan dibutuhkan. Sebaliknya, produk yang tidak ditemukan besar kemungkinan tidak diminati pasar dan harus segera mendapat tindak lanjut.
Jangan sampai kondisi ini terus dibiarkan dan pada akhirnya pelan tapi pasti bisnis akan macet atau bangkrut. Oleh karena itu menjadi penting untuk mempertahankan pelanggan setia.
Pelanggan Setia Kunci Sukses Bisnis
Tanpa disadari seringkali kita melihat banyak perusahaan rela mengeluarkan banyak dana untuk memanjakan pelanggan. Bahkan tak jarang sering kita temukan award atau penghargaan yang khusus diberikan untuk pelanggan setia.
Sepintas bisa jadi kita akan bertanya apa pentingnya mereka dalam sebuah industri. Namun dengan mengetahui konsep Customer Lifetime Value maka tepat kiranya bila ada anekdot “pembeli / pelanggan adalah raja.”
Tanpa mereka bisnis tidak akan berjalan karena mereka inilah yang kemudian menjadi segmen atau market dari pasar dituju. Setiap produk yang hadir kini tidak cukup bagus dan berkualitas saja.
Para pelanggan loyal ini tidak cukup hanya bila diberi barang bagus dan berkualitas. Sebagai contoh paling mudah bila kita mengenal produk apple.
Dimana produk ini bisa memberikan value lebih bagi para penggunanya. Mereka ini mayoritas adalah orang-orang yang percaya betul apapun gawainya harus produksi apple. Atau apapun laptopnya harus produksi apple.
Satu contoh sukses yang mana mereka bisa mendapat pelanggan loyal. Harga dibanderol berapapun pasti akan ludes terjual karena pihak produsen sukses mengukur Customer Lifetime Value.