Catatan Muslim

Jenis-Jenis Marketplace yang Populer

Saat ini mungkin kita akan bisa menemukan puluhan marketplace di tanah air. Baik itu yang asli dalam negeri maupun bukan dan mereka ini setidaknya akan terbagi menjadi beberapa jenis-jenis marketplace.

jenis-jenis marketplace
suara.com

Sebelum pada topik pembahasan yang ada akan lebih baik bila kita tahu proses yang ada didalamnya. Dulu di tahun 90an mungkin kita tidak akan pernah menduga bila dunia akan berkembang pesat seperti saat ini.

Pun demikian dalam tata cara jual beli dimana mengalami perkembangan sangat signifikan. Pelan tapi pasti peran pasar tradisional kian berganti dengan adanya marketplace.

Benar, marketplace hanyalah cara untuk bertransaksi tapi setidaknya hal ini membuat siapa saja kian mudah mendapatkan apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali saya, kamu dan mereka.

Bila ingin belanja maka tinggal buka smartphone dan dalam hitungan menit barang diinginkan langsung bisa dibeli. Tidak perlu menguras waktu, tenaga dan pikiran. Berbeda bila kita harus datang ke satu toko atau pasar dimana harus ada effort lebih dikeluarkan.

Disini ada peran 3 pihak, bukan lagi hanya pembeli dan penjual tapi ada juga perantara. Dan perantara ini yang sering kali disebut sebagai platform / website e-commerce atau marketplace.

Mereka ini tidak saja mempertemukan antara penjual dengan pembeli saja. Namun pada umumnya memberi fasilitas tambahan semisal fasilitas pembayaran (rekening bersama) hingga pengantaran. Semua itu tentu memanjakan para pengguna, baik itu penjual maupun pembeli.

Baca juga: Bisnis Online Murah Meriah Modal Ratusan Ribu Untung Jutaan Rupiah

Sejarah Marketplace di Indonesia

Diduga marketplace pertama kali di Indonesia hadir pada tahun 1996. Hal ini ditandai dengan adanya Dyviacom Intrabumi atau D-Net yang kala itu sudah memfasilitasi transaksi online.

Dan setelah itu bermunculan berbagai platform sejenis yang pada intinya ingin memudahkan kegiatan jual beli. Berbagai produk ditawarkan pun kemudian terus mengalami peningkatan dan kini tak ubahnya sebuah pasar.

Di mana apapun barang bisa ditemukan dengan cepat. Di dalam sebuah marketplace tiap pembeli bisa melakukan cek harga secara langsung untuk mendapat harga terbaik.

Kini marketplace bukan hanya sebatas tempat jual beli semata. Lebih dari itu seorang pelaku usaha atau pebisnis bisa melakukan promosi dengan massif.

Jenis-jenis Marketplace

Ketika sudah tahu sejarah dan apa yang bisa dilakukan dengan keberadaannya maka perlu pula diketahui berbagai jenis marketplace yang ada. Secara umum marketplace bisa dibagi menjadi 3 jenis yakni:

1. Horizontal Marketplace

Marketplace jenis ini pada umumnya menyediakan berbagai produk yang cukup banyak. Indikator pertama selain jumlah produk yang melimpah tentu saja kategori yang berbeda-beda.

Seperti pasar pada umumnya dimana seseorang bisa membeli berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Baik itu untuk kebutuhan dapur, kamar mandi, rumah dan lain-lain.

Marketplace ini hampir bisa dipastikan dilingkungan sekitar. Hal ini karena mereka bisa menyasar semua kalangan, sebut saja Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan masih banyak lagi.

2. Vertical Marketplace

Sebaliknya, marketplace yang satu ini sifatnya lebih khusus atau spesialis. Bisa jadi calon pembeli tidak akan mendapat produk di satu tempat.

Hal ini karena memang produk yang ada hanya satu jenis saja. Contoh paling mudah bisa ditemukan pada marketplace obat-obatan, produk digital, otomotif atau bahan bangunan. Di mana ditempat tersebut tidak mungkin akan ditemukan sembako.

Sebagian orang lebih suka memilih marketplace vertikal karena dirasa mereka ini adalah ahlinya. Di mana hanya fokus pada satu produk saja.

Marketplace jenis ini bisa jadi kurang familiar bagi masyarakat awam. Namun bagi mereka yang terbiasa dapat harga terbaik tentu akan sangat paham. Beberapa yang termasuk dalam marketplace vertikal antara lain Carmudi, Rajamobil, Medbiz dan lain-lain.

3. Marketplace Murni

Jenis marketplace selanjutnya ada marketplace murni. Jenis ini biasanya dibuat perpanjangan tangan dari sebuah brand dan ada kerja sama khusus. Dengan demikian produk disediakan pun akan lebih spesifik.

Pada jenis ini biasanya sudah dilengkapi dengan berbagai fitur menarik. Mulai dari cara pembayaran hingga pengiriman. Dengan cara ini pembeli tentu akan sangat terbantu karena tidak perlu repot bayar ke mana atau pesan kurir lagi.

Pemilik produk pun memiliki keleluasaan untuk mengatur barang apa saja yang ingin dijual serta dalam hal tata letak. Memiliki sifat custom atau mudah diubah membuat penjual bisa berkreasi.

Contoh paling populer tentu saja official store yang ada pada Shopee, Bukalapak, Tokopedia dan lain-lain. Hampir sama dengan marketplace horizontal tapi pada jenis ini ada MoU khusus.

4. Marketplace Konsinyasi

Keempat ada marketplace konsinyasi yang mana pihak marketplace memiliki kuasa penuh untuk mengatur apa yang ingin ditampilkan. Tak hanya itu saja tapi juga dalam proses promosi, pembayaran, pengiriman hingga layanan pelanggan.

Marketplace jenis ini bisa ditemukan pada Zalora, Berrybenka dan lain-lain. Bila kita cermati dengan seksama tentu kita akan paham bahwa pemilik marketplace sangat powerful dalam jenis ini.

Selain 4 jenis-jenis marketplace yang ada diatas bisa jadi kamu akan menemukan jenis lainnya. Hal ini karena bisa dikelompokkan berdasar beberapa acuan.

Pemilik produk akan taat dan patuh atas aturan yang telah ditetapkan. Meski terlihat kaku tapi tiap jenis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tinggal bagaimana mengoptimalkan untuk mendapat keuntungan yang lebih baik.

Lina Muryani