Dulu ketika saya SD terdapat mitos atau kepercayaan penyebab penyakit tipes pada anak-anak adalah terlalu banyak konsumsi mie instan. Namun kini seiring berjalannya waktu pendapat tersebut mulai terbantahkan.
Mie instan bukanlah penyebab utama. Lebih tepatnya bisa jadi adalah tentang cara mengonsumsinya.
Bisa jadi kala itu menikmati dalam tangan kotor. Atau bisa jadi tidak di masak dengan sempurna atau hanya di makan mentah begitu saja.
Hanya saja mungkin itu cara para orang tua untuk mengurangi mie instan. Maklum saja pada eranya mie instan adalah sebuah kemewahan tersendiri.
Terutama bagi anak-anak kampung yang mana kala itu mie instan jarang kami nikmati. Kecuali memang ada budget untuk jajan mie instan setiap hari.
Penyebab Penyakit Tipes pada Anak-Anak
Ketika dewasa, mulai sadar bahwa penyakit tipes bisa menyerang siapa saja. Dan mayoritas adalah mereka para pekerja yang bekerja tanpa kenal waktu.
Abai untuk makan dan istirahat teratur menjadi indikasi paling nampak dan mudah dilihat. Faktanya tidak demikian karena ada banyak penyebab seseorang terkena penyakit tipes.
Hal utama yang bisa jadi seseorang terkena tipes lebih pada faktor kesehatan dan kebersihan. Di mana kondisi kotor dan tidak hiegienis membuat anak-anak rentan terkena tipes.
Tipes sendiri adalah satu penyakit yang disebabkan adanya bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini mudah muncul dan berkembang biak pada makanan yang tidak diolah dengan baik.
Menjadi penting pula untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh. Mandi minimal 2 kali dalam satu hari dan rajin cuci tangan masih dianggap sebagai salah satu cara ampuh cegah tipes.
Selain itu menjadi tugas para orang tua untuk menjaga imunitas anak tetap kuat. Mereka yang lemah akan lebih rentan sakit, tak terkecuali menderita tipes.
Pahami Tanda-Tanda Tipes
Seorang anak dinyatakan tipes tidak satu waktu. Ada proses yang terjadi di dalamnya dan peran orang tua untuk memahami tanda-tanda tersebut.
Tujuannya sudah pasti untuk melakukan pencegahan dan agar tidak kian parah. Jangan sampai kemudian drop dan harus dilakukan ke rumah sakit.
Tanda-tanda penyakit tipes yang nampak antara lain:
Berikut ini adalah beberapa gejala yang umumnya muncul saat anak menderita tipes:
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Demam selama beberapa hari, khususnya saat sore hari
- Muntah-muntah
- Hilang nafsu makan
- Lemas / hilang tenaga
- Gangguan pencernaan
Selain beberapa gejala umum diatas bisa jadi akan muncul gejala lain. Dan bila kondisi ini muncul harap segera bawa ke dokter untuk mendapat rujukan.
Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai komplikasi dan bisa jadi mengakibatkan:
- Perdarahan di saluran cerna
- Perlubangan di usus atau perforasi usus
- Syok
- Menurunnya kesadaran hingga koma
- Bronkitis
- Keracunan darah atau sepsis
- Meningitis
Penanganan Penyakit Tipes pada Anak
Apapun alasannya anak-anak yang terkena tipes harus dibawa ke dokter. Kalaupun bisa rawat jalan tetap harus sepengetahuan dokter. Jangan sampai meremehkan karena bisa berakibat fatal.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari kondisi fisik hingga penunjang. Selain itu juga akan dilakukan pengecekan darah dan urine. Untuk hasil lebih optimal juga akan dilakukan pemeriksaan Widal hingga kultur feses.
Penanganan Tipes pada Anak di Rumah
Apabila doker mengizinkan anak dirawat di rumah maka tidak cukup hanya mengonsumsi obat diberikan. Lebih dari itu juga harus:
1. Cukup nutrisi harian
Tipes menyerah tubuh dari dalam usus dan oleh karenanya mereka yang terindikasi tipes harus cukup nutrisi harian. Jangan sampai kurang karena ini akan memperlambat penyembuhan.
Sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan lembek seperti bubur. Terutama mereka yang ususnya sudah terkena. Selain itu cukupi kandungan vitamin dengan banyak makan buah dan sayuran.
2. Cukup istirahat
Selain memperhatikan asupan mereka yang terkena tipes juga harus cukup istirahat. Setidaknya selama satu minggu pertama usahakan untuk bed rest.
Tipes kadang menipu, dimana seseorang yang merasa sudah sembuh tiba-tiba akan kambuh lagi. Tak ingin ini terjadi maka pastikan hingga betul-betul bugar kembali.
Dua hal diatas harus benar-benar menjadi konsen bagi para orang tua. Selain itu jaga apa yang ada di sekitar anak untuk senantiasa memperhatikan kebersihannya.