Catatan Muslim

Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan

Ada banyak fungsi laporan keuangan perusahaan dan hal ini bukan hanya dalam kaitan pembayaran pajak atau untuk mengetahui laba rugi. Lebih dari itu dengan data ini banyak inovasi bisa dilakukan pemilik perusahaan untuk beberapa tahun yang akan datang.

Keuangan dan laporan keuangan menjadi unsur terpenting dalam berbisnis. Karena sejatinya tujuan menjalankan perusahaan adalah mendapat keuntungan atau revenue.

Faktor keuangan akan menjadi penentu apakah usaha tersebut berkembang atau mengalami kemrosotan. Oleh sebab itu, untuk membangun bisnis, harus membutuhkan akuntan atau seseorang yang bisa mengelola keuangan.

Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan perusahaan sendiri merupakan laporan yang berisi catatan dan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Baik itu transaksi pemasukan maupun pengeluaran.

Biasanya, laporan ini dirancang dan dibuat pada periode tertentu. Periode itu ditentukan oleh kebijakan perusahaan masing-masing.

Namun pada umumnya terdapat laporan keuangan bulanan dan tahunan. Tujuannya untuk memudahkan dalam hal monitoring dan controling atas keuangan yang ada. Laporan keuangan ini dibuat tentunya untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.

Para stakeholder dan pengguna informasi akuntansi dapat melakukan evaluasi dan melakukan pencegahan dengan tepat dan cepat ketika kondisi keuangan perusahaan mengalami masalah atau memerlukan perubahan.

Baca juga: Milenial Melek Finansial Solusi Pertumbuhan Ekonomi Bangsa

Jenis-jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan ternyata memiliki berbagai macam. Semuanya disesuaikan dengan beberapa hal, salah satunya bentuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

Perlu diketahui bahwa setiap laporan pasti memiliki fungsi dan prinsip yang berbeda-beda. Hal inilah yang wajib dipahami oleh orang-orang agar laporannya dapat berfungsi dengan baik.

Nah langsung saja berikut jenis-jenis laporan keuangan yang wajib Anda ketahui:

1. Laporan Laba dan Rugi

Laporan laba dan rugi merupakan laporan keuangan perusahaan yang dibuat oleh perusahaan untuk mengetahui apakah bisnisnya mendapat untung atau malah mengalami kerugian. Biasanya isi dari laporan ini berupa data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung perusahaan.

Laporan ini dibuat untuk menjabarkan secara mendetail kondisi keuangan sebuah perusahaan pada periode tertentu. Maka untuk itu, sebagian besar laporan dikerjakan menjelang akhir tahun atau akhir bulan sesuai kebijakan yang dibuat oleh perusahaan.

Sekali lagi, laporan laba rugi ini memiliki peranan penting. Sebab para stakeholder dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaannya apakah stabil atau malah mengalami kerugian besar.

Hal itulah yang nantinya bisa mereka jadikan bahan evaluasi. Tujuannya agar keuangan perusahaan tetap stabil atau mengalami peningkatan yang signifikan.

2. Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan perusahaan yang kedua yakni laporan arus kas. Laporan arus kas ini biasanya disebut dengan cashflow yang artinya adalah catatan keuangan yang di dalamnya berisi informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode tertentu.

Laporan ini akan sangat berguna saat evaluasi mengenai struktur keuangan serta aktiva bersih perusahaan. Laporan ini juga bisa dimanfaatkan untuk strategi adaptif menghadapi perubahaan keadaan dan peluang.

Biasanya laporan ini dibuat oleh akuntan atau staff keuangan lalu diberikan kepada pihak stakeholder agar diproses lebih lanjut. Hal ini bertujuan agar keuangan perusahaan tidak mengalami selisih per periodenya.

Laporan arus kas sendiri dibagi menjadi dua. Arus kas langsung dan tidak langsung. Keduanya memiliki beberapa perbedaan dan persamaan.

3. Laporan Perubahaan Modal

Jenis laporan yang ketiga yaitu laporan perubahan modal. Di mana laporan ini memiliki pengertian yaitu salah satu jenis laporan yang bertujuan agar perusahaan dapat menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih pada periode tertentu dengan menggunakan prinsip pengukuran tertentu yang dianut.

Laporan keuangan ini akan sering ditemukan di berbagai perusahaan besar. Karena sebagian besarnya memiliki struktur kepemilikan yang kompleks dalam perubahan-perubahan akun ekuitas di tahun tersebut.

Tujuan dari dibentuknya laporan perubahan modal adalah memberi laporan mengenai perubahan modal kerja dan membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang muncul di dalam satu periode serta aktiva pembayaran.

4. Laporan Neraca

Laporan neraca atau balance sheet merupakan laporan yang berisi tentang informasi mengenai akun-akun aktiva dan hal-hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode. Laporan ini terbagi menjadi dua macam yakni bentuk stafel atau vertical.

Pada dasarnya, laporan neraca merupakan gabungan dari semua laporan keuangan. Dan biasanya dibuat dalam waktu tertentu yang normalnya satu tahun sekali. Tujuannya hanya untuk menentukan langkah yang akan dipilih terkait keuangan di tahun berikutnya.

Tidak hanya keuangan, laporan ini juga berisi informasi tentang siapa saja pemegang saham perusahaan tersebut. Sehingga informasi atau laporan neraca ini tidak boleh bocor di tangan perusahaan. Untuk menghindari hal itu maka diperlukan orang yang setia dan bisa dipercaya.

5. Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan

Jenis laporan keuangan perusahaan yang terakhir ini merupakan catatan atas laporan keuangan. Catatan ini biasanya menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun.

Catatan ini sifatnya tidak wajib. Tetapi hanya untuk menjelaskan lebih detail kepada siapa saja yang membutuhkannya.

Namun perlu diketahui, catatan ini memiliki peran penting karena biasanya dapat mengungkap masalah atau selisih yang terjadi pada kesehatan keuangan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan wajib memiliki catatan ini agar selisih atau masalah keuangan dapat diatasi sebaik-baiknya.

Laporan keuangan perusahaan menjadi landasan setiap perusahaan dalam mengambil keputusan. Makanya jangan pernah menyepelekan untuk masalah jika ingin perusahaan dan bisnis terus berkembang.

Dengan adanya laporan keuangan, pengusaha bisa tahu kesehatan keuangan dari perusahaannya sendiri.

Lina Muryani